Sabtu, 24 Oktober 2015

TAK HANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS YANG TERBANTU OLEH ABACA, ANAK2 KINESTESTIS PUN TERTOLONG OLEH ABACA



Bunda Diena Ulfaty sang penemu ABACA wrote :
Sebagian orangtua jaman sekarang malas mendampingi anaknya belajar, bermain, dan lebih suka membiarkan anaknya terpapar gadget, laptop, dan dll. Sebagian orangtua ini sadar akan kekeliruannya dan mencoba memperbaiki tapi ternyata menyembuhkan kecanduan thd game komputer itu bukan tugas ringan.Sebagian orangtua malah bersikap permisif dan merasa baik2 saja jk anaknya kecanduan gadget karena dirinya sudah terlalu sibuk mengurus pekerjaan yang lain.

Dalam survei yang dilaksanakan pada tahun 2000 oleh kelompok Zero to Three, suatu kelompok penelitian di Harvard University didapat hasil sbb:

87% orangtua anak usia 3-5th sepakat bahwa permainan itu penting bagi anak-anak. Permainan mana yang sehat, untuk bayi 6 bulan memukul2 balok, untuk usia 2th bermain pura-pura menjadi chef yang memasak dan menghidangkan makanan, dll.Tidak satu pun dari orangtua yang mengatakan bahwa permainan komputer itu menyehatkan. Dan mereka sepakat dengan ilmuwan soal ini.

Rata2 game komputer membuat kecanduan dan efek buruknya anak jadi kehilangan masa2 pentingnya belajar berinteraksi dengan orang lain pdhal kemampuan berkomunikasi mereka masih buruk. Anda mungkin sering melihat anak2 berteriak2 terhadap ibunya ktk meminta sesuatu, seperti tidak memiliki rasa hormat pada orangtuanya. Sebenarnya mengapa mereka berteriak2? Karena mereka mudah sekali frustasi disebabkan kurang mampunya berkomunikasi dengan orangtua. Bahasa mereka masih terbatas, dan masih kesulitan mengungkapkan keinginannya pd orang lain.

Berkomunikasi artinya mengajari anak ketika dia meminta minum untuk mengatakannya dengan baik2 dan tidak perlu berteriak2. Mengajarinya berempati, mengajarinya untuk mengatakan apa yang dia rasakan seperti ketika dia sedang sedih, marah, dll. Latihan2 seperti ini akan hilang dan tergantikan oleh gadget, laptop, dll, sehingga anak2 bisa mendapat masalah perilaku di kemudian hari.

Sayang sekali jika ada orangtua yang memiliki alasan tidak punya waktu buat anaknya untuk mengajaknya bermain karena dia sndiri adalah orang yang sibuk. Dia tidak mau membelikan permainan yang sehat yang bisa membuat hubungan orangtua dengan anak menjadi lebih “hangat. Orangtua jenis ini lebih suka membelikan permainan2 komputer yang miskin interaksi. Karena menurutnya, tidak adanya interaksi anak dengan orangtua, maka orangtua akan semakin banyak waktu untuk melakukan pekerjaan lain. Ini yang disebut menyelesaikan masalah dengan masalah baru

Lalu seperti apakah game yang sehat itu?
Game ABACA merupakan game yang bisa memberi efek “menenangkan anak2 yang bersifat kinestetis.” Dan dapat membangun jembatan komunikasi, kekompakan dan belajar menjalin kerjasama yang baik antara orangtua dan anak.

Sejalan dengan penelitian Jaak Pakseepp, Ph.D yang menyebutkan sebuah permainan yang sehat itu bisa membuat efek tenang pada anak2 yang menderita gangguan perhatian seperti ADD (Attention Defisit Disorder), demikian juga pada anak-anak yang memiliki karakter suka bergerak (jenis anak kinestetik). Yang perlu Anda lakukan hanyalah mencoba permainan ini, jika anak Anda sudah dinyatakan SIAP mempelajari simbol. Sebagian orang enggan dan tidak mau mencoba permainan ABACA disebabkan anaknya hiperaktif. Keraguan muncul disebabkan orangtua merasa menyerah duluan sebelum “bertempur” dan menganggap masaah anaknya tidak dapat tertangani oleh media apapun. Tapi bermain ABACA itu ADA SYARATNYA yaitu TES DULU KESIAPAN ANAK TERHADAP SIMBOL (HURUF) agar anak bisa enjoy terhadap permainan (baca artikel abaca yg lain). Berikut testimoni keren yang saya terima dari customer ABACA yang memiliki anak jenis kinestetsi yang menjadi jinak setelah bermain ABACA, semoga terinspirasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar